BIOS ini tersimpan di 'read only memory' atau sering dikenal dengan singkatan 'ROM',karenanya hanya bisa untuk merubah pengaturan-pengaturan yang telah ada,saja seperti mengganti besarnya memory yang digunakan untuk VGA berjenis on-board/mengganti waktu dan tanggal,serta merubah pengaturan-pengaturan dasar yang lain. Akan tetapi yang tersering terjadi (perlu diketahui) yaitu merubah urutan "booting",dan memeriksa ada/tidak komponen yang dipasang pada komputer.
Agar dapat merubah pengaturan pada bios maka harus masuk ke halaman BIOS,ini bisa dilakukan kala kompi dinyalakan (berlangsung proses booting),setiap Bios punya petunjuk tidak selalu sama,karena beberapa jenis kompi/laptop mungkin berbeda,walau umunya untuk masuk ke halaman Stup Bios dengan klik tombol F2 tapi ada juga dengan klik tombol del atau alt+f4 atau F10. Kuncinya perhatikanlah petunjuk yang tampil dilayar monitor pertama kali komputer dinyalakan dan lakukan klik tombol terperintah sebelum loading booting selesai.
Contoh beberapa Bios banyak beredar adalah seperti "AWARD BIOS, AMI BIOS, PHOENIX BIOS". Namun BIOS selain dari untuk mengendalikan Hardware (perangkat keras) yang terpasang pada komputer, juga berfungsi seperti;
- Penyalaan (Inisialisai),serta sebagai Power On Self Test (pengujian pada perangkat yang terpasang).
- Mengeksekusi Master Boot record - 'MBR' yang ada di first sector harddisk,berfungsi memanggil OS (Sistem Operasi) serta menjalankan-nya.
- Men-setting pada beberapa konfigurasi dasar komputer - tgl,waktu,konfigurasi media penyimpanan,konfigurasi proses booting atau tahapan booting,kinerja, serta pengaturan agar komputer berjalan stabil.
- Pendukung OS (sistem operasi) juga pada aplikasi dalam proses setting hardware (perangkat keras) dengan menggunakan "BIOS Runtime Services".
Saran anda adalah pembangun kekurangan blog-Atau silahkan komentar ada yang diperlukan !Infoso.